Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru karena mengubah komposisi atau struktur zat yang diubahnya. Adapun perubahan fis...
BAGIAN MATA DAN FUNGSINYA
Juli 20, 2021
Konon katanya, mata adalah jendela hati. Padahal, mata juga jendela dunia. Lho, bukannya jendela dunia itu buku? Eits, jangan salah. Tanpa mata, kita tidak akan bisa melihat benda-benda yang ada di sekitar kita. Dunia akan terasa gelap dan hampa bagaikan taman tak berbunga.
Tapi tahukah kamu, apa saja yang membantu mata kamu untuk dapat bekerja dengan baik sebagai indra penglihatan?
Mata kita terdiri dari dua bagian, yaitu bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar mata terdiri atas alis, kelopak mata, dan bulu mata. Ketiga bagian luar mata ini memiliki fungsi yang sama, yaitu melindungi mata dari benda asing dan cahaya yang berlebih.
Pada bagian dalam mata, terdapat kornea. Kornea adalah lapisan terluar mata berbentuk selaput tipis berwarna bening yang berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya. Cahaya tersebut kemudian diteruskan ke bagian mata yang berfungsi untuk menerima rangsangan cahaya.
Cahaya yang masuk ke mata melalui kornea kemudian diatur jumlahnya oleh pupil. Ketika cahaya yang masuk jumlahnya banyak, pupil akan mengecil. Sebaliknya, ketika cahaya yang masuk melalui kornea jumlahnya sedikit, pupil akan membesar.
Selain pupil, ada iris yang memiliki pigmen yang memberi warna mata. Warna mata ini ditentukan oleh dua hal, yaitu pigmentasi iris dan cara iris menyebarkan seberapa banyak melanin yang ada di mata. Semakin banyak melanin, makan akan semakin gelap pula warna mata. Warna mata yang paling umum adalah cokelat, dengan persentase sekitar 55-79% dari populasi dunia. Selain cokelat, warna mata lainnya adalah biru dengan persentase sekitar 8-10% dari populasi dunia, hazel dan amber dengan masing-masing persentase sekitar 5% dari populasi dunia, hijau dengan persentase sekitar 2% dari populasi dunia, serta abu-abu dan merah/ungu dengan persentase kurang dari 1%. Kelainan pada iris mata disebut sebagai heterochromia, di mana mata memiliki dua warna mata yang berbeda. Sekitar kurang dari 1% populasi dunia memiliki iris mata heterochromia.
Bagian Mata Manusia
Cahaya yang masuk melalui kornea dan diatur jumlahnya oleh pupil akan diterima oleh reseptor yang ada pada retina. Reseptor ini disebut sebagai fotoreseptor, yang terdiri dari sel batang dan sel kerucut. Sel batang berjumlah kurang lebih 125 juta dan berfungsi untuk menerima rangsangan cahaya yang tidak berwarna. Rangsangan cahaya ini diterima oleh rodopsin, sebuah pigmen yang terbentuk dari persenyawaan vitamin A dan protein. Rodopsin inilah yang peka terhadap rangsangan cahaya. Apabila cahaya yang masuk berlebih, rodopsin akan berkurang. Sebaliknya, apabila cahaya yang masuk kurang, rodopsin akan terbentuk kembali. Proses terbentuknya rodopsin sendiri membutuhkan waktu adaptasi sehingga terkadang mata akan terasa kabur pada proses adaptasi itu berlangsung.
Pentingnya Membangun Support System yang Positif dalam Proses Belajar
Pahamifren, pernah enggak kamu merasa sedang berada di titik terendah dan merasa sulit bangkit kembali?…
Mau Lebih Teratur dan Giat Belajar di Semester Baru? Ikuti 5 Cara Ini
Inginnya sih rajin belajar, tapi kok masih sering kebablasan istirahat dan malas-malasan. Hayo, siapa di…
Untuk Para Siswa, Ini Cara Belajar yang Efektif Selama PPKM Darurat Jawa Bali!
Pahamifren, sudah tahu kan informasi tentang PPKM Darurat di Jawa dan Bali? Mulai tanggal 3…
Sel kerucut berjumlah kurang lebih 6,5 juta sel yang mengandung pigmen yang disebut sebagai iodopsin, yaitu pigmen yang terbentuk dari persenyawaan retinin dan opsin. Terdapat tiga jenis sel kerucut berdasarkan kepekaannya terhadap warna, yaitu merah, hijau, dan biru. Dari kombinasi tiga jenis sel tersebut, mata dapat menerima rangsangan warna dari spektrum merah hingga ungu. Oleh karena itu, apabila sel kerucut ini mengalami kerusakan, mata akan mengalami apa yang disebut sebagaii buta warna. Buta warna sendiri terdiri atas buta warna total di mana mata hanya dapat melihat warna dengan spektrum monokromatik (hitam-putih), dan buta warna parsial di mana mata dapat melihat sebagian spektrum warna, seperti buta warna merah-hijau yang tidak dapat melihat spektrum warna merah dan hijau, dan buta warna biru-kuning yang tidak dapat melihat spektrum warna biru dan kuning.
Bagian retina yang tidak mengandung fotoreseptor disebut sebagai bintik buta. Bintik buta adalah bagian retina yang mengandung pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah ini disebut koroid dan berfungsi untuk menyuplai nutrisi untuk mata. Sementara pembuluh saraf berperan untuk menghantarkan informasi yang diterima oleh mata ke otak.
Cahaya yang masuk akan difokuskan oleh lensa. Sifat lensa mata sama seperti lensa pada kamera, yaitu memfokuskan cahaya agar jatuh tepat di retina. Lensa mata dapat berubah bentuk menjadi cekung dan cembung sesuai dengan jarak objek yang dilihat oleh mata. Perubahan ini disebut sebagai daya akomodasi. Lensa juga ditopang oleh badan silindris yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan air mata.
Bola mata ditopang oleh sklera. Sklera merupakan tempat melekatnya otot mata. Selain itu sklera juga berfungsi untuk melindungi bola mata dari kerusakan mekanis.
Ketika mata melihat suatu benda yang jaraknya dekat, otot siliaris mata akan berkontraksi sehingga lensa akan menebal (cembung) untuk menangkap cahaya yang masuk. Cahaya yang masuk kemudian difokuskan agar jatuh tepat di retina. Sebaliknya, apabila mata melihat suatu benda yang jaraknya jauh otot siliaris mata akan berelaksasi sehingga lensa akan menjadi pipih (cekung) untuk menangkap cahaya yang masuk dan difokuskan agar tepat jatuh di retina.
Apabila daya akomodasi mata menurun, maka mata akan mengalami presbiopi. Biasanya, presbiopi sering terjadi pada usia lanjut. Kelainan mata yang lazim terjadi lainnya adalah rabun dekat atau hipermetropi. Hipermetropi adalah kondisi di mana retina lebih pendek dari yang seharusnya, sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Kondisi hipermetropi dapat diatasi dengan menggunakan kacamata lensa cembung atau lensa positif. Sebaliknya kondisi retina yang lebih panjang dari seharusnya dan menyebabkan bayangan jatuh di depan retina disebut sebagai rabun jauh atau miopi. Kondisi miopi dapat diatasi dengan menggunakan lensa cekung atau lensa negatif. Kelainan mata lainnya adalah astigmatisma, yaitu kelainan akibat bentuk lengkungan pada permukaan kornea yang tidak merata sehingga garis-garis vertikal dan horizontal tidak dapat difokuskan secara simultan. Kelainan mata astigmatisma dapat diatasi dengan menggunakan kacamata lensa silindris.
Nah, sudah paham kan, bagaimana mata dapat melihat suatu benda serta bagian-bagian mata? Kalau masih penasaran, kamu bisa membaca penjelasan yang lebih detail mengenai bagian mata dan fungsinya yang tentunya dibahas lebih lengkap dan seru melalui video pembelajaran di aplikasi belajar online Pahamify. Yuk, download dan langganan Pahamify sekarang!
Mengapa Kita Bisa Melihat Banyak Warna Saat Memejamkan Mata?
Hal pertama yang perlu kamu tahu bahwa munculnya banyak warna saat mata kita terpejam itu sangat normal. Artinya, matamu baik-baik saja (kecuali yang kamu lihat berubah cepat sekali, tapi kita bisa bahas itu nanti).
Ada berbagai situasi yang bisa menyebabkan kamu melihat warna saat menutup mata. Pertama, jika kamu menutup mata pada siang hari, di ruang yang terang, atau di luar ruangan, cahaya akan masuk menembus kelopak matamu.
Jadi, kamu bisa melihat warna kemerahan saat terpejam karena kelopak mata memiliki pembuluh darah di dalamnya yang ditembus oleh cahaya, sehingga cahayanya menjadi sewarna dengan darah.
Akan tetapi, seringkali kita melihat warna yang berbeda dan pola yang beragam ketika kita menutup mata di dalam suasana gelap.
Tenang saja, saya juga mengalaminya! Ketika saya memejamkan mata di dalam gelap, seringkali muncul sebuah pula gambaran yang penuh dengan titik dan percikan.
Lantas, saat sudah semakin lama, saya bisa melihat pusaran dan gelombang titik-titik berwarna lewat dalam penglihatan saya.
Saya sadar kalau yang saya lihat itu belum tentu sesuatu yang nyata karena bentuknya selalu berubah dan terlihat acak.
Gambaran artistik dari pola dan warna yang kadang kita lihat pada malam hari.
Tidak hanya saat terpejam, kamu juga bisa melihat ini dengan mata terbuka! Terutama saat kamu sedang berada di tempat gelap atau bisa saja ketika kamu bangun pada malam hari (jika di sana tidak banyak cahaya yang masuk dari jendela atau tempat lain).
Hal ini dikenali oleh para ahli dengan sebutan “phosphene.” Sebuah peristiwa cahaya yang tidak disebabkan oleh cahaya seutuhnya. Hal ini bisa muncul dan terjadi di mata atau otak kita.
Namun, hal yang kamu sebutkan tadi biasanya secara alami terjadi karena retina -sebuah lapisan yang berada di belakang mata dan bisa menangkap cahaya.
Mengapa ini bisa terjadi?
“Phosphene” ini alami terjadi dan bagian dari cara kerja mata kita.
Sebab, saat gelap, mata kita tidak “padam” seperti lampu yang dimatikan. Justru mata kita akan kita membuat sinyal lemah di dalamnya yang meniru cahaya.
Sinyal ini terus-menerus dihasilkan oleh sel yang ada di belakang mata kita.
Pusaran dan ombak yang kita lihat saat terpejam itu terjadi karena dari aktivitas sel ini.
Kita bisa melihat warna-warni terjadi karena sel di balik mata kita yang mendeteksi warna juga melakukan aktivitas ini.
Sinyal ini dikirim ke kepala kita, kemudian otak kita berusaha ‘mencerna’ aktivitas tersebut.
Selanjutnya, otak kita kita tidak tahu bahwa aktivitas itu itu tidak disebabkan oleh cahaya sungguhan. Akhirnya, kita pun berpikir sedang melihat cahaya berwarna dan sebuah pola. Ini semacam ilusi!
Kalau begitu, bagaimana saat kita menggosok mata kita?
Tidak hanya saat terpejam, kamu juga bisa saja melihat warna saat menggosok matamu. Hal itu terjadi karena dorongan lembut yang dilakukan ke bola matamu dan akhirnya menyebabkan reaksi dari detektor cahaya di balik matamu.
Tekanan ini bisa menghasilkan “phosphene” yang sudah kita bahas tadi. Kamu mungkin saja akan melihat lingkaran hitam di sekitar cincin cahaya di tempat kamu menekan matamu.
Beberapa orang bisa menangkap kilatan cahaya saat menggerakkan mata dengan cepat, terutama, jika mereka tiba-tiba bangun di kamar yang gelap pada malam hari.
Semakin kita tua, lapisan bening di bagian belakang mata menjadi lebih encer. Cairan ini bisa bergerak sedikit saat mata digerakkan dengan cepat. Ini dapat menarik detektor cahaya mata dan menyebabkan kita melihat kilatan cahaya.
Kalau begitu, apakah ada yang salah dengan mata kita?
Sekali lagi, melihat warna saat matamu terpejam sangatlah normal! Ini adalah bagian dari cara mata kita bekerja. Beberapa orang mungkin menyadarinya, dan sebagian tidak.
Namun, warna-warni yang jauh lebih jelas dapat terlihat bila orang mengalami beberapa penyakit mata.
Jika kamu melihat ada yang berubah, dan pola dari cahaya itu semakin jelas terlihat bahkan bertahan lama, bisa jadi ada suatu yang tidak beres.
Ambil satu contoh, kilatan cahaya bisa terlihat karena lapisan retinamu terlepas dari belakang bola mata, dan ini butuh langkah darurat.
Selain itu, beberapa orang juga bisa mendapat “aura visual” ketika mereka sedang sakit kepala sebagian atau biasa kita sebut migrain. Tidak hanya itu, tekanan kuat dari dalam bola mata juga bisa menyebabkan “phosphene.”
Jika apa yang kamu lihat semakin berubah drastis, atau kamu mulai khawatir dengan apa yang kamu lihat, sangat dianjurkan agar kamu berkonsultasi dengan ahli, seorang dokter atau ahli kacamata.
Katrina Schmid
Associate Professor, Queensland University of Technology